P5… apa sih P5? Mungkin bagi sebagian khalayak umum masih asing dengan hal tersebut. Jangankan khalayak umum, kita sebagai pendidik aja masih bertanya dan butuh penjelasan lebih dalam hal tersebut.
P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) projek lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan.
Dimensi pada Profil Pelajar Pancasila adalah sbb :
1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
2. Berkebinekaan global
3. Bergotong royong
4. Mandiri
5. Bernalar kritis
6. Kreatif
Dengan adanya hal tersebut, kami dari MINU AL HIKMAH Cangkringmalang Beji mewujudkan hal tersebut dengan mengambil salah satu tema umum yaitu KEWIRAUSAHAAN dengan tujuan menumbuhkan jiwa – jiwa kewirausahaan dalam mengidentifikasi potensi ekonomi dan peluang usaha.
Keberhasilan sebuah proyek tidaklah mudah tapi melalui usaha, persiapan dan kordinasi dari segala pihak. Dan hal itu sudah bisa dilakukan oleh anak – anak didik kami terutama kelas 6 dengan guru pembimbing Bu Hj. Zulfatul Aliyah,S.Pd. Mereka mengusung kewirausahaan “BAZAR” makanan dan minuman, dan menargetkan kepada adik kelas dan juga khalayak sekitar.
Timbul pertanyaan : apakah hal itu efesien untuk pembelajaran? Jawabnya iya, karena mereka belajar by doing.
Kata mas mentri mereka akan senang, karena ini “the real stuff and merasa empower”
Ketrampilan Motorik
Gerak merupakan aktivitas yang tidak bisa dipisahkan oleh kehidupan manusia. Dalam dunia pendidikan disebut dengan gerakan motorik/ketrampilan motorik. Dengan memiliki gerakan motorik/ketrampilan yang baik akan menunjung aktivitas setiap individu dalam melakukan kegiatan sehari – hari. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan ketrampilan motorik biasanya dieksplorasi dan ditingkatkan melalui pembelajaran pendidikan Jasmani (PJOK) di sekolah. Maka dari itu guru Pendidikan Jasmani merupakan salah satu agen yang bisa menumbuh kembangkan ketrampilan motorik pada anak didik. Untuk menumbuh kembangkan ketrampilan motorik anak tidak selalu dengan gerakan yang sulit dan berat, cukup yang sederhana dan dilakukan secara berulang. Contohnya melempar dan menangkap bola, memindahkan barang, berjalan, berlari, melompat dst. Tujuan adanya ketrampilan motorik pada anak melatih anak lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu, meningkat perkembangan kognitif dll.
Ketrampilan motorik tidak hanya dilakukan di luar ruangan , di dalam ruangan bisa dilakukan dan bisa dipadukan dengan permainan tradisional yaitu “engklek”
Keberhasilan Membutuhkan Proses
Mendapatkan sesuatu dengan cuma – cuma bukanlah prinsip dalam pembelajaran di sekolah kami, yang kami kedepankan adalah proses dalam mendapatkan sesuatu tersebut. Suatu proses yang bermakna bukanlah hal yang mudah dilaksanakan tapi dampak pada anak sangat berkesan dan bersifat long time. Dan akan dikenang oleh anak sepanjang hidupnya. Kita contohkan pada pembelajaran hemat energi dengan menggunakan energi alternatif yaitu angin. Yaitu pembuatan kincir angin. Anak – anak bisa membeli kincir angin yang bagus di sebuah toko, anak – anak bisa minta buatkan kepada ayah mereka tapi bukan itu yang kami terapkan dalam pembelajaran di sekolah kami. Tapi sebuah proses untuk anak – anak berpikir dari yang sederhana. Dengan adanya proses tersebut kebahagiaan dan kepuasaan mereka sangatlah membahagiakan. Inilah potret – potret kebhagiaan mereka.
Learning with fun
Bermain kata yang mungkin sebagian guru ataupun orang tua yang berpikiran negatif tapi bukan untuk di sekolah kita. Bermain merupakan sifat dasar yg dimiliki oleh anak – anak bahkan hak mereka adalah memperoleh kebahagiaan, salah satunya dengan bermain. Salah satu penilaian dalam K 13 adalah penilaian sosial dan penilaiaan spiritual. Sekolah kamipun menerapkan kedua penilaian tersebut dg cara by doing, yaitu permainan sederhana “BERMAIN ENGKLEK” disitu bisa kita lihat dari cara kejujuran mereka dalam bermain, toleransi antar teman, belajar antri, saling bekerjasama dan masih banyak lagi keuntungan yang bisa kita ambil. Jadi jangan pernah berpikiran negatif dg kata bermain.
Kegiatan Belajar Mengajar kelas 4
Kurikulum 2013, hmm… mungkin dari sebagian guru sudah faham banget dg kata tsb, atau faham tapi cuma sedikit atau belum faham sama sekali. Kurikulum 2013 dirancang untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam ranah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya dilaksanakan dengan memadukan ketiga ranah tsb melalui pendekatan pembelajaran tematik terpadu (buku siswa k13). Kurikulum 2013 pedoman pengajaran yang terdiri dari 4 aspek penilaian yaitu penetahuan, ketrampilan, sosial dan spiritual. Dari pengertian tsb metode pembelajaran yang paling tepat adalah pembelajaran yang diterapkan pada dunia nyata atau pendekatan CTL.
Pada kurikulum K 13 kelas 4 semester 1 terdapat 5 tema yang harus dituntaskan oleh siswa, pada kelas 4 tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup subtema 1 Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku. Sebelum kita mempelajari tema tsb , alangkah baiknya kalau siswa sdh mengenal potensi yang ada pada lingkungannya , sebelum masuk pada pembelajaran tsb siswa diberikan tugas untuk mengenal potensi yang ada pada daerahnya dg cara menyebutkan tumbuhan dan hewan di sekitar. Supaya lebih memudahkan siswa buatlah dg menggunakan kolom tumbuhan sekitar dan hewan sekitar. Untuk mencari jawaban siswa siswi boleh berjalan jalan ke daerah sekitar dg waktu yg sudah disepakati.